MAKALAH

ILMU SOSIAL DASAR

 

PENGARUH KEBUDAYAAN TERHADAP KEPRIBADIAN INDIVIDU

 

 

 

 



 

 

 

 

Disusun oleh : Lailatul Maulidah

NPM : 10120588

Kelas : 1KA16

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

KATA PENGANTAR

 

Puji  syukur  kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan anugrah-Nya serta penyertaan-Nya, kami dapat menyusun dan merampung makalah ini dengan judul “PENGARUH KEBUDAYAAN TERHADAP KEPRIBADIAN INDIVIDU”. Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah Ilmu Sosial Dasar  tahun ajaran 2020/2021.

            Kami  menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam penyusunannya yang merupakan kelemahan dari kami, sehingga kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun atau  konstruktif dari berbagai pihak untuk perbaikan dalam pembuatan makalah-makalah  kedepannya.

kami juga tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada pengajar mata kuliah ILMU SOSIAL DASAR oleh bpk. HERRY SUSSANTO, DR. SE., MM.

.           Demikian semoga TUHAN YANG MAHA KUASA memberkati kita semua.

 

 

 

 

Depok, 12 Oktober 2020

 


 

DAFTAR ISI

 

DAFTAR ISI......................................................................................................................................... i

BAB I.PENDAHULUAN................................................................................................................... 1

A. Latar Belakang.............................................................................................................................. 1

B. rumusan  masalah....................................................................................................................... 1

C. tujuan ............................................................................................................................................ 1

BAB II. PEMBAHASAN.................................................................................................................... 2

A. pengertian kebudayaan.............................................................................................................. 2

B. pengertian kepribadian............................................................................................................... 3

C. unsur – unsur kebudayaan ................................................................................................. 4 - 7

D. aspek – aspek kepribadian ........................................................................................................ 7

E. pengaruh kebudayaan terhadap kepribadian ...................................................................... .8

BAB III. PENUTUP............................................................................................................................ 9

A. Kesimpulan................................................................................................................................... 9

B. Saran.............................................................................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................... 10

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB 1

PENDAHULUAN

 

a.  Latar Belakang

Berbicara mengenai kebudayaan pasti sangat erat kaitannya dengan kepribadian seseorang. Dimana budaya yang baik selalu mempengaruhi pribadi yang baik, kemudian budaya buruk selalu mempengaruhi pribadi yang buruk juga.

Disamping itu kadang kala lingkungan menjadi hal utama yang dapat mempengaruhi baik buruknya budaya seseorang. Kita ambli contoh di Madura memiliki berbagai kebudayaan yang berbeda dengan daerah lainnya, sehingga dengan sendiri kepribadian mereka juga agak berbeda dan unik. Hal ini dapat dikatakan melihat budaya Madura yang agak keras dan unik.

Sehingga kepribadian yang terbentukpun agak unik dan berbeda.

 

b.   Rumusan Masalah

a.    Apa pengertian kebudayaan?

b.    Apa pengertian kepribadian?

c.    Apa unsur - unsur kebudayaan?

d.    Apa aspek - aspek kepribadian?

e.    Apa pengaruh kebudayaan terhadap kepribadian?

 

c.   Tujuan

Pembuatan makalah ini bertujuan untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan kebudayaan dan kepribadian. Selain mengetahui apa itu kebudayaan dan kepribadian tujuan lainnya yaitu untuk mengetahui pengaruh kebudayaan terhadap kepribadian individu.


 

BAB II

PEMBAHASAN

 

A.  Kebudayaan

Budaya adalah suatu gaya hidup yang berkembang dalam suatu kelompok atau masyarakat dan diwariskan secara turun menurun dari generasi ke generasi berikutnya.

Budaya mempengaruhi banyak aspek dalam kehidupan manusia. Budaya mempengaruhi agama, politik, adat istiadat, bahasa, bagunan, pakaian, bahkan dalam suatu karya seni tak lekang oleh pengaruh budaya.

Oleh sebab itu, seiring berjalannya waktu budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas dalam peradaban manusia. Pada artikel ini akan dikupas secara tuntas pengertian budaya, ciri-ciri suatu budaya, beserta contoh dari budaya yang ada di Indonesia.

 

Pengertian kebudayaan menurut para ahli :

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian dari budaya adalah sesuatu yang berasal dari pikiran, adat istiadat, kebudayaan yang berkembang atau pun kebiasaan yang sulit untuk diubah.

Beberapa ahli juga memiliki pemahaman yang cukup berbeda dari pengertian budaya. Ahli yang memberikan sumbangsih pemikirannya antara lain:

·         E. B Taylor dalam Soekanto
Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan kepercyaan, kesenian, 
moral, hukum, adat istiadat dan lain kemampuan-kemampuan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.

·         Selo Soemardjan dan Soelaeman Somardi
Kbudayaan sebagai semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat.

·         Koentjaraningrat  
Budaya diartikan sebagai segala daya dan kegiatan manusia untuk mengolah dan mengubah alam.

·         Linton
Budaya adalah keseluruhan sikap & pola perilaku serta pengetahuan yang merupakan suatu kebiasaan yang diwariskan & dimilik oleh suatu anggota masyarakat tertentu.

·         Parsudi Suparian
Budaya adalah seluruh pengetahuan manusia yang di manfaatkan untuk mengetahui serta memahami pengalaman dan lingkungan yang mereka alami. 

·         Ki Hajar Dewantara
Budaya ialah hasil dari usaha perjuangan masyarakat pada alam serta zaman yang memberikan bukti kemakmuran dan kejayaan hidup. Usaha perjuangan inilah yang mampu menghadapi serta menyikapi berbagai kesulitan dalam mencapai kemakmuran dan kebahagiaan hidup masyarakat tersebut.

 

 

B.  Kepribadian

Kepribadian adalah dorongan seseorang melakukan tindakan sosial atas dasar perasaan, pengetahuan, dan naluri ilmiahnya. Setiap manusia tentusaja memiliki kepribadian yang berbeda, hal yang tidak mungkin terjadi apabila seseorang dapat memiliki banyak kepribadian. Mekipun telah melakukan imetasi ataupun identifikasi.

 

Pengertian kepribadian menurut para ahli :

·         Theodore R. Newcombe

Menurutnya, pengertian kepribadian adalah sekumpulan organisasi sikap-sikap (predispositions) yang dimiliki seseorang sebagai latar belakang terhadap perilaku atau tindakan sosial yang dilakukannya terhadap lingkungan sekitar.

·         Roucek dan Warren

Definisi kepribadian adalah sekumpulan organisasi atas berbagai bentuk faktor-faktor biologis, psikologis, dan sosiologis yang mendasari perilaku individu seseorang terhadap fenomena sosial atau keadaan sosial yang sedang dialaminya.

·         Yinge

Arti kepribadian  adalah adalah keseluruhan pola perilaku yang dilakukan oleh seorang individu dengan sistem kecenderungan tertentu untuk terdorong melakukannya secara kontinyu (terus menerus). Akhirnya dengan keadaan itulah ia akan berinteraksi dengan serangkaian situasi yang dialaminya.

·         Koentjaraningrat

Tokoh budaya dan sosiologi ini memberikan pengertian kepribadian karatekteritik seseorang yang dilandasi atas dasar watak dengan mununjukan secara konsisten dan konsekuen, sehingga keadaan ini mendorong seorang individu memiliki suatu identitas yang khas dan berbeda dari individu-individu lainnya.

·         Robert Sutherland

Pengertian kepribadian adalah abstraksi yang dilakukan secara individu dan kelakuannya sebagaimana halnya dengan masyarakat dan kebudayaan. Dengan arti inilah setidaknya kepribadian digambarkan sebagai hubungan saling memengaruhi antara tiga aspek tersebut.

 

                      

 

 

 

 

 


 

C.  Unsur - unsur kebudayaan

Sesuatu Kebudayaan baik yang sederhana maupun yang sudah berkembang, ataupun Kebudayaan yang besar dan kecil pendukungnya, memiliki unsur yang sama. Pada setiap Kebudayaan itu, terdapat sekurang-kurangnya tujuh buah unsur yang sama, yaitu: (1) Bahasa, (2) Sistem teknologi, (3) Sistem mata pencaharian hidup dan ekonomi, (4) Organisasi sosial, (5) Sistem pengetahuan, (6) Religi, dan (7) Kesenian (Koentjaraningrat, 1985).

 

1.    Bahasa

Kita memiliki bahasa Bangsa di daerah-daerah Indonesia, yang amat banyaknya. Makin banyak jumlah bahasa daerah, maka makin kuat keperluan dan upaya untuk adanya bahasa yang dapat dipahami oleh semua, itulah bahasa persatuan, yang disebut oleh UUD 1945, bahasa Negara. Dalam kebudayaan bahasa persatuan, atau bahasa Negara itulah Bahasa Indonesia, Bahasa Nasional Indonesia.

Pertumbuhan Bahasa Indonesia, sejak setengah abad berselang, tak terkiranya kepesatannya, sehingga ia dipergunakan dalam segala keperluan resmi dan tak resmi dalam cakupan Nasional. Ia menjadi bahasa pengantar padasemua jenis jenjang pendidikan. Ia menjadi bahasa ilmu pengetahuan. Buku-buku dalam segala bidang ditulis, diterbitkan dan dibaca oleh banyak pembacanya. Surat kabar harian, majalah umumnya ditulis dalam bahasa nasional, radio, televisi dan alatelektronika lainnya menyajikan acaraacaranya dengan bahasa Nasional. Dalam rumah tangga di kota-kota menggunakan bahasa Nasional, karena berbagai suku bangsa yang tinggal di kota-kota menggunakan bahasa Nasional untuk berkomunikasi dengan orangorang Indonesia dan sukubangsa lain.

 

2.    Sistem Informasi

Kehidupan bermasyarakat memerlukan peralatan yang mendukung kelangsungan masyarakat itu. Peralatan teknologi pengolahan lahan untuk persawahan dan perkebunan. Peralatan teknologi untuk penangkapan ikan, sampai pada peralatan teknologi pengolahan makanan, pembuatan pakaian dan sebagainya juga merupakan satu sistem atau subsistem dari suatu sistem yang lebih kompleks dari satu bangunan masyarakat yang teratur, ditata olehpola-pola Kebudayaan yang relatif mapan menurut sistem tertentu, melahirkan subsistem teknologi yang sepadan bagi keperluan masyarakat itu.

Sistem teknologi sebagai salah satu unsur Kebudayaan Nasional, bertumbuh sesuai dengan sistem budaya Nasional, yaitu kepadanan bagi 9 keperluan kehidupan Nasional. Pertumbuhan sistem teknologi sebagai unsur Kebudayaan Nasional, mempunyai akarnya dari sistem teknologi dari unsur Kebudayaan Bangsa/Daerah. Dalam hal ini terdapat semacam peningkatan mutu yang mengacu kepada perubahan melalui transformasi sosial-budaya dalam satu sistem menyeluruh.

 

 

 

 

3.    Sistem Mata Pencaharian Hidup dan Ekonomi

Unsur kebudayaan yang menyentuh sistem ekonomi bangsa Indonesia, sejak beberapa puluh tahun berselang terpecah ke dalam dua sistem. Rupa-rupanya keadaan "dualisme" dalam lapangan ekonomi itu bertahan sampai saat ini. Sebagian besarpenduduk/bangsa Indonesia mendiami wilayah negara terluas (± 80%) yang disebut "pedesaan" Mereka hidup dalam suasana kehidupan dengan sistem mata pencaharian hidup yang pada dasarnya belum banyak berubah, yaitu ekonomi Rumah Tangga Oetarkisme.

Dengan masuknya peralatan-peralatan teknologi modern, lambat laun penduduk desa yang tak mampu bertahan dengan peralatan sederhana dan lahan terbatas, memilih menerima kehidupan baru sebagai buruhtani yang hanya memiliki kemampuan tenaga kerja fisik. Secara garis besar itulah gambaran ekonomi desa yang dapat dikatakan menjadi unsur kebudayaan Bangsa.

 

4.    Organisasi Sosial

Organisasi sosial dari unsur kebudayaan bangsa di daerah-daerah seluruh Indonesia yang disebut juga organisasi sosial tradisional, yaitu Organisasi Kekerabatan. Pada zaman lampau Organisasi Kekerabatan menjadi pusat pengendalian kegiatan kemasyarakatan. Dari organisasi kekerabatan itu ditentukan bangunan dan struktur masyarakat yang mengendalikan fungsi-fungsi penyelenggaraan masyarakat. Fungsi-fungsi penyelenggaraan masyarakat dalam bangunan kekuasaan dan legitimasi pelaksanaan kekuasaan amat ditentukan oleh kekuatan organisasi kekerabatan. Ikatan-ikatan kekerabatan merupakan jaringan yang dipelihara dengan cermat, sehingga ia menjadi pusat pengendalian terselenggaranya masyarakat sesuai prinsip-prinsip yang dipelihara dalam tradisi yang kuat.

Semakin banyak kegiatan kemasyarakatan terlepas dari kendali organisasi kekerabatan, semakin tumbuh spesialisasi dalam kehidupan masyarakat semakin kuranglah peranan organisasi kekerabatan, akhirnya yang tinggal hanyalah urusan keluarga batih dan lambang-lambang kebesaran keluarga di masa lalu. Masyarakatpun semakin melepaskan diri dari kendali 12 organisasi kekerabatan dan mengikuti kendali kemasyarakatan yang terletak di luar rumah tangga organisasi kekerabatan.

Dalam hal kebudayaan Nasional, istilah "kekeluargaan" dipergunakan untuk memperlihatkan adanya semangat kebersamaan atau solidaritas sosial yang terlepas dari semangat kekerabatan dengan hubungan darah. Semangat "kekeluargaan" diharapkan terdapat pada semua lembaga kemasyarakatan fungsional yang terbentuk menurut syarat-syarat yang diperlukan oleh organisasi sosial dengan fungsi-fungsi spesial itu.

 

 

 

 

 

 

 

5.    Sistem Pengetahuan

Sistem pengetahuan terdapat di daerah-daerah seluruh Indonesia, sebagai unsur dalam kebudayaan Bangsa, dapat dipandang sebagai warisan budaya yang amat penting. Pengetahuan tradisional/Indigeneus Knowledge baik bersifat duniawi yang terbuka untuk dipelajari, maupun yang bersifat metafisik, acapkali masih diselimuti oleh keadaan-keadaan misterius sebagai bagian dari sistem itu sendiri. Karena itu isi dari sistem pengetahuan tradisional sebagai salahsatu unsur kebudayaan. Bangsa belum banyak dapat terungkap untuk disumbangkan ke dalam pertumbuhan kebudayaan Nasional.

Sistem pengetahuan yang dipelajari dari dunia barat (Ilmu pengetahuan sekuler) telah diterima menjadi salah satu unsur penting dalam kebudayaan Nasional. Tentu saja kesenjangan dalam sistem pengetahuan akan terasa, kalau sistem Pengetahuan Tradisional sebagai unsur kebudayaan Bangsa kurang mampu diberikan peranannya dalam sistem pengetahuan dalam kebudayaan Nasional. Salah satu unsurnya yang penting, perlu memperkaya sistem pengetahuan Barat yang diambil alih menjadi sistem pengetahuan Nasional adalah unsur Kerohanian atau Keimanan yang transenduntal yang amat kuatnya dalam sistem pengetahuan tradisional Bangsa Indonesia.

 

6.    Religi

Religi sebagai salah satu unsur kebudayaan Bangsa tertanam amat mendalam dalam kehidupan kerohanian Bangsa Indonesia. Sistem Religi tradisional yang berakar dalam kehidupan Bangsa Indonesia memberikan ciriciri khas kepada pertumbuhan kesadaran keagamaan ketika bersentuhan dengan agama-agama profetis (Islam dan Kristen). Aspek-aspek kebudayaan dari kehidupan keagamaan menjadi hal atau benda-benda Budaya Bangsa yang unik. Kerukunan masyarakat tetap terpelihara dalam keanekaan agama dan kepercayaan yang dianut itu, memperoleh sifat kerakyatan, sehingga kerukunan dalam kehidupan masyarakat dapat terpelihara dengan baik, mengikuti pertumbuhan kehidupan masyarakat pada aspek-aspeknya yang non-religi. Aspek-aspek kebudayaan dalam kehidupan religi yang kemudian menjadi unsur kebudayaan Nasional, ialah terutama sikap dan perilaku yang saling menghargai yang mendorong pertumbuhan kerukunan antar umat beragama dalam kehidupan Bangsa Indonesia dalam semangat kerakyatan. Sistem pendidikan Nasional yang mencakup pendidikan keagamaan membawa pertumbuhan pendidikan formal ikut membentuk kehidupan ilmupengetahuan yang menerima semangat keagamaan, yaitu "IMAN" ke dalam pertumbuhan ilmu pengetahuan Indonesia, sebagai sistem Nasional.

 

 

 

 

 

 

 

 

7.    Kesenian

Pertumbuhan kesenian, sebagai salah satu unsur kebudayaan Bangsa Indonesia yang terdapat di seluruh wilayah Indonesia memperlihatkan hubungan erat dengan aspek religi kehidupan Bangsa Indonesia. Ciri khasnuansa kesenian tradisional ini hidup dan berkembang sampai pada dewasa ini dan justru dapat mengangkat dirinya ke gelanggang kesenian Nasional dan Internasional. Memang kesenian lebih banyak menampilkan diri dalam nilai universal, sehingga yang mungkin ditampilkan dalam kategori kesenian daerah terbatas pada peralatannya yang menjadi sarana pelahiran kesenian itu. Seni sastra, umpamanya secara semantik dapat menampilkan makna-makna, simbol-simbol yang universal perenungannya, menggunakan 14 bahasa daerah. Hasil karya seperti ini, mungkin dapat diangkat menjadi seni sastra nasional melalui penjelmaan ke dalam bahasa Indonesia. Demikian pula dengan senisuara, seni musik, seni lukis, seri rupa dan lain-lain secara substansial adalah hasil karya budaya yang memiliki makna universal.Ia ditampilkan atau menyatakan diri melalui peralatan atau prasarana lokal/daerah, sehingga ia disebut kesenian daerah itu, menampilkan diri di gelanggang Nasional, maka ia akan menjadi unsur kebudayaan Nasional dengan nilai-nilai kemanusiaan yang universal.

Oleh karena itu, maka hasil karya-karya budaya di bidang kesenian dalam pertumbuhan dan perkembangannya di daerah-daerah, menjadi sumber inspirasi yang tidak kering-keringnya bagi pertumbuhan kesenian, sebagai unsur kebudayaan Nasional.

 

D.  Aspek – aspek Kepribadian

Dilihat dar aspeknya, kepribadian dapat terbentuk karena beberapa faktpr berikut;

1.    Perasaan

Pengertian perasaan adalah tingkah individu yang didasari pada faktor kejiwaan dalam hatinya. Kondisi ini akan mendorong seseorang untuk melakukan kegiatan yang sesuai dengan kata hati. Oleh karenannya banyak pihak mengetakan bahwa perasaan sama arti dengan emosi.

2.    Pengetahuan

Wawasan dan pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang satu dengan lainnya, tentusaja tidak bisa disamakan. Akan ada perbedaan yang mendalam, dengan kadaan ini pengatahuan menjadi aspek terpenting dalam membentuk kepribadian seseorang.

3.    Naluri

Terakhir, yang menjadi pendorong dalam kepribadian adalah naluri. Naluri membentuk manusia untuk bertingkah laku sesuai dengan kata hati. Naluri memiliki karakteristik yang berbeda daripada aspek lainnya, lantaran naluri di bawa sejak ia lahir.

 


 

E.  Pengaruh Kebudayaan Terhadap Kepribadian

Berbicara mengenai kepribadian dan kebudayaan, tidak terlepas dari hubungan antara masyarakat dan kebudayaan. Masyarakat dan kebudayaan merupakan perwujudan atau abstraksi perilaku manusia. Kepribadian mewujudkan perilaku manusia. Perilaku manusia dapat dibedakan dengan kepribadiannya, karena kepribadian merupakan latar belakang perilaku yang ada dalam diri seorang individu.

Kepribadian mencakup kebiasaan-kebiasaan, sikap, dan lain-lain sifat ynag khas dimiliki seseorang yang berkembang apabila orang tadi berhubungan dengan orang lain. Kepribadian sebenarnya merupakan organisasi faktor-faktor biologis, psikologis, dan sosiologis yang mendasari perilaku individu. Faktor-faktor tersebut mempengaruhi suatu individu baik secara langsung maupun tidak langsung.

Dalam menelaah pengaruh kebudayaan terhadap kepribadian, sebaiknya dibatasi pada bagian kebudayaan yang secara langsung mempengaruhi kepribadian. Berikut tipe-tipe kebudayaan khusus yang nyata mempengaruhi bentuk kepribadian yakni:

1.    Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar factor kedaerahan. Di sini dijumpai kepribadian yang saling berbeda antara individu-individu yang merupakan anggota suatu masyarakat tertentu, karena masing-masing tinggal di daerah yang tidak sama dan dengan kebudayaan-kebudayaan khusus yang tidak sama pula. Contoh adat-istiadat melamar mempelai di Minangkabau berbeda dengan adat-istiadat melamar mempelai di Lampung. 

2.    Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda (urban dan rural ways of life). Contoh perbedaan antara anak yang dibesarkan di kota dengan seorang anak yang dibesarkan di desa. Anak kota terlihat lebih berani untuk menonjolkan diri di antara teman-temannya dan sikapnya lebih terbuka untuk menyesuaikan diri dengan perubahan sosial dan kebudayaan tertentu. Sedangkan seorang anak yang dibesarkan di desa lebih mempunyai sikap percaya diri sendiri dan lebih banyak mempunyai sikap menilai (sense of value). 

3.    Kebudayaan khusus kelas sosial. Di dalam setiap masyarakat akan dijumpai lapisan sosial karena setiap masyarakat mempunyai sikap menghargai yang tertentu pula. 

4.    Kebudayaan khusus atas asar agama. Agama juga mempunyai pengaruh besar di dalam membentuk kepribadian seorang individu. Bahkan adanya berbagai madzhab di dalam satu agama pun melahirkan kepribadian yang berbeda-beda pula di kalangan umatnya. 

5.    Kebudayaan berdasarkan profesi. Pekerjaan atau keahlian juga memberi pengaruh besar pada kepribadian seseorang. Kepribadian seorang dokter, misalnya, berbeda dengan kepribadian seorang pengacara, dan itu semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan cara-cara mereka bergaul.

  

 


 

BAB III

PENUTUP

 

A.    Kesimpulan

Budaya diwariskan melalui bahasa dan bermacam – macam prilaku dan dapat dimungkinkan manusia berinteraksi dalam bahasa yang sama dan hidup di zaman yang sama. Setiap individu baru yang muncul akan mengikuti tatanan kebudayaan yang telah ada. Dan kepribadian sangat di tentukan oleh faktor kebudayaan yang terjadi pada lingkungan di sekitarnya.

Pendidikan tiada lain adalah wahana pembelajaran segala bentuk kemampuan bagi sang pembelajar agar menjadi manusia dewasa. Antara pendidikan dan kebudayaan terdapat hubungan yang sangat erat dalam arti keduanya berkenaan dengan suatu hal yang sama yakni nilai-nilai.

Dalam konteks kebudayaan justru pendidikan memiliki peranan sebagai agen pengajaran nilai-nilai budaya, pada dasarnya pendidikan yang berlangsung adalah suatu proses pembentukan kualitas manusia sesuai dengan kodrat budaya yang dimiliki.

 Ilmu Pengetahuan dan Teknologi mempermudah masuknya informasi-informasi yang bedampak pada kebudayaan, memperkaya atau pun menumbuhkan budaya  baru yang mempengaruhi perkembangan kepribadian.

Individu adalah kreator dan sekaligus manipulator kebudayaannya, yang berarti bahwa antara kepribadian dan kebudayaan terdapat suatu interaksi yang saling menguntungkan. Di dalam perkembangan kepribadian diperlukan kebudayaan dan seterusnya kebudayaan akan dapat berkembang melalui kepribadian–kepribadian tersebut. Inilah yang disebut sebab-akibat sirkuler antara kepribadian dan kebudayaan.

 

B.     Saran

Lingkungan keluarga merupakan lingkungan terkecil yang berpengaruh sangat besar terhadap pembentukan kepribadian seseorang, kebiasaan dan pengalaman sejak kecil menjadi karakter yang membedakannya dengan pribadi yang lain, tidak mungkin identik sama walau dalam satu keluarga.

Pendidikan menjadi instrumen kekuatan sosial masyarakat untuk mengembangkan suatu sistem pembinaan anggota masyarakat yang relevan dengan tuntutan perubahan zaman. Abad globalisasi telah menyajikan nilai-nilai baru, pengertian – pengertian baru serta perubahan – perubahan di seluruh ruang lingkup kehidupan manusia yang waktu kedatangannya tidak bisa diduga-duga. Sehingga dunia pendidikan perlu untuk membekali diri dengan perangkat pembelajaran yang dapat melahirkan manusia zaman sesuai dengan atmosfir tuntutan global. Pendidikan Agama memiliki peranan yang sangat penting yang harus ditanamkan sejak dini, keteguhan untuk selalu dijalan Allah SWT menjadi benteng terhadap serangan budaya yang tidak sesuai dengan aqidah.

Menerima ataupun menolak suatu kebudayaan merupakan pilihan setiap individu, Reward and Punishment dalam norma-norma sosial yang berlaku di masyarakat dapat memberikan batasan atau filter terhadap kebudayaan tersebut. Implementasi dari Peraturan Perundang-undangan tentang Teknologi Informasi, misalnya: pembatasan/pemblokiran terhadap kontent-kontent yang dapat membawa pengaruh negative bagi masyarakat.

 

DAFTAR PUSTAKA

 

https://saintif.com/budaya-adalah/

https://dosensosiologi.com/pengertian-kepribadian-dan-contohnya/

https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/ab4abc5b5b34903102f2d8252c4486ef.pdf

http://dwysurya.blogspot.com/2015/02/makalah-pengaruh-budaya-terhadap.html

 

 

 


Komentar

Postingan Populer